CIKARANG – Sebagai salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Khrisna Kusumo Pambudhi (28) peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) mengapresiasi program yang telah membantunya dalam pengobatan impaksi gigi secara gratis. Sebelumnya, Khrisna sempat khawatir pengobatan sakit giginya tidak dapat ditanggung lantaran sifatnya kosmetik. Namun, setelah ia melakukan pengecekkan di Fasilitas Tingkat Pertamanya (FKTP) ia bisa mendapatkan tindakan intensif dari fasilitas kesehatan tersebut.
“Keluhan impaksi gigi sudah lama saya rasakan, karena khawatir jika dioperasi biayanya mahal karena awalnya beberapa penanganan gigi yang saya tahu sifatnya kosmetik. Setelah mencari tahu informasinya kalau impaksi ada indikasi medisnya, saya coba datang ke faskes tingkat pertama untuk memastikan kalau dapat diganti. Ternyata dari faskes tingkat pertama, konsultasi dokter bedah mulut, rontgen, cek darah, rapid test, biaya rawat inap hingga operasi benar-benar tidak dikenakan biaya, akhirnya proses pengangkatan gigi yang impaksi lancar tanpa ada kekhawatiran masalah biaya,” ujar Khrisna.
Saat ditemui oleh tim jamkesnews Khrisna mengatakan dirinya selalu mengeluhkan sakit kepala dan punggung. Setelah diperiksa ia baru mengetahu permasalahaan penyakit yang ia rasakan berasal dari pertumbuhan giginya yang tidak normal.
“Sudah kurang lebih tiga tahun dirasakan keluhan kepala sering pusing dan punggung sering pegal. sudah pernah berobat dan melakukan rontgent gigi dan ternyata pertumbuhan gigi tidak normal dan menekan ke dalam. sempat tidak melanjutkan pengobatan karena kendala waktu dan takut tidak dicover dan dianggap sebagai tindakan bersifat kosmetik,” ujarnya.
Selama di rumah sakit, Khirsna pun mengungkapkan dirinya tidak pernah mendapatkan pelayanan yang tidak baik ataupun yang membedakan ia dan pasien lainnya. Bahkan dirinya sempat kesulitan ketika harus membedakan pasien pengguna Program JKN-KIS dan pasien umum.
“Saya pribadi tidak merasakan perbedaan antara pasien umum atau peserta JKN-KIS, karena tidak ada perbedaan, saya bahkan tidak tahu siapa saja pasien JKN-KIS ataupun pasien umum. Pelayanannya-pun memuaskan dan petugas rumah sakitnya ramah serta dapat memberikan penjelasan- penjelasan yang saya butuhkan. Pengurusan administrasi pun tidak sulit karena saya sudah mengikuti prosedur rujukan berjenjang,” ujarnya.
Mengetahui besarnya manfaat akan Program JKN-KIS Khrisna-pun mendoakan agar Program JKN-KIS menjadi program yang dapat berkesinambungan memberikan banyak manfaat kepada masyarakat Indonesia. Dirinya berharap Program JKN-KIS sebagai program yang diusung pemerintah untuk menjamin kesehatan masyarakat tetap terus hadir dan semakin berkembang besar dan bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakatnya. (HK/rr/amh)
Komentar