oleh

Ini Penjelasan BMKG soal Gempa Mentawai

-PERISTIWA-DIBACA : 951 KALI

JAKARTA – Gempa bumi mengguncang wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada Sabtu (2/2) kemarin. Rentetan gempa yang terjadi dalam waktu sehari itu mengakibatkan satu bangunan Puskesmas Sikakap rusak dan satu unit mercusuar roboh.

“Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Berdasarkan data sementara tercatat Puskesmas Sikakap yang berada di Kepulauan Mentawai rusak ringan, Mercusuar yang sudah tidak berfungsi roboh,”ujar Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhammad Sadly dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/2/2019).

Sadly mengatakan hingga pukul 21.00 WIB tercatat 52 kali gempa. Namun, hanya terdapat lima aktivitas gempa yang yang guncangannya dirasakan kuat oleh masyarakat. Gempa terbesar berkekuatan magnitudo 6,1 dan berpusat di laut dengan jarak 105 km arah tenggara Kota Tua Pejat, Kepulauan Mentawai.

“Ada 5 aktivitas gempa yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat dengan diantaranya magnitudo 5,3 6,1 5,3 5,9 dan 5,0. Terbesar kekuatan M 6.1 dan terjadi pukul 16.27 WIB pada koordinat 2.92 lintang selatan (LS) dan 99.98 bujur barat (BB) dengan kedalaman 26 km,” ucapnya.

Hasil analisis BMKG menyimpulkan, gempa bumi di Kepulauan Mentawai disebabkan akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust Segmen Pagai. Sadly mengatakan zona itu memang merupakan kawasan sumber gempa yang sangat aktif.

“Konvergensi (pertemuan) kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh penyesaran naik (thrust fault),” katanya.

Sadly menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti arahan BPBD setempat, serta informasi dari BMKG. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggungjawab mengenai gempabumi dan tsunami dan agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan yang pada umumnya kekuatannya semakin mengecil. (*/amh)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *