oleh

Kementan Adakan Temu Penyuluh, Petani dan Santri Tani Milenial

CIKARANG TIMUR – Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia mengadakan kegiatan temu teknis seribu orang dari kalangan penyuluh, petani dan santri tani milenial di lapangan Kantor Kecamatan Cikarang Timur pada Selasa (12/3).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) pada Kementan RI, Momon Rusmono mengatakan, saat ini pembangunan SDM menjadi perhatian serius karena ke depan tidak bisa terus mengandalkan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah tanpa mampu memelihara dan mengelolanya dengan baik.

“Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, dimana tahun 2019 merupakan tahun pembangunan sumber daya manusia, terlebih di era revolusi industri 4.0 saat ini,” katanya.

Komitmen pihaknya itu diwujudkan dalam gerakan menumbuhkembangkan petani milenial, termasuk di dalamnya petani dan santri tani milenial untuk ikut menyukseskan Program Pembangunan Pertanian Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045. Kegiatan ini tidak terlepas dari peran penyuluh pertanian.

“Beberapa program peningkatan minat dan kualitas SDM bidang pertanian yang dilaksanakan Kementerian Pertanian antara lain, Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP), Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja), Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi), Optimalisasi Mesin Pertanian (Opsin), Sapi Wajib Bunting (Siwab) dan sebagainya,” ucapnya.

Menurutnya, keberhasilan membangun sektor pangan ini tidak hanya tergantung pada pemerintah saja, melainkan kolaborasi bersama antara seluruh pelaku yaitu petani, penyuluh, swasta, praktisi, akademisi, pemerintah dan masyarakat tani lainnya.

“Kita harus optimis, dengan upaya dan strategi yang selama ini dilakukan oleh Kementerian Pertanian bersama dengan semua unsur pelaku pembangunan pertanian tersebut, Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia Tahun 2045 bukan hanya sebagai cita-cita semata, tetapi bisa kita wujudkan,” kata dia.

Dengan menyasar kaum milenial, Momon berharap dapat merubah pemikiran kaum muda terhadap pertanian sehingga mereka mampu berkontribusi terhadap pangan.

“Outputnya, lebih berorientasi ingin merubah bahwa anak muda tidak suka pertanian itu salah, anak muda sekarang harus cinta pertanian dengan alat mesin pertanian, dengan usaha petani yang menguntungkan,” tandasnya.

Pemberian Bantuan Kementan

Dalam kesempatan itu, Kementan menyerahkan sejumlah bantuan di antaranya alat mesin pertanian berupa traktor roda dua sebanyak 10 unit, pompa air 10 unit, lima unit Cultivator, dan 10 unit Hand Sprayer, tanaman pangan berbentuk benih padi sebanyak 62,5 ton dan satu unit Rice Milling Unit (RMU).

Selain itu, bantuan sektor hortikultura berupa benih timun sebanyak 550 sachet, 45 sachet benih jagung manis, 155 sachet benih kangkung, serta masing-masing lima sachet benih kacang panjang dan benih bayam.

Juga bantuan sektor peternakan berupa 50 ekor domba, 5.000 ekor ayam KSTM, dan 2.000 ekor ayam RTM. Serta bantuan di bidang ketahanan pangan berupa PUPM tahap pembinaan kepada empat Gapoktan, KRPL pengembangan kepada enam kelompok, dan KRPL penumbuhan kepada dua kelompok. (*/amh)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *