oleh

Arfian: Program JKN-KIS Penolong di Masa Pensiun

CIKARANG – Sejak digaungkannya program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan, Arfian (51) langsung mendaftarkan dirinya menjadi peserta JKN-KIS. Dirinya yang terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) itu menganggap di masa pensiunnya kini, ia ingin memberikan perlindungan kesehatan dengan Program JKN-KIS.

“Jaminan ini saya pilih karena memiliki banyak sekali manfaat dan iuran yang bisa kita pilih sendiri besarannya. Apalagi di masa pensiun saya, yang sudah tidak lagi bekerja dan mendapatkan penghasilan tetap setiap bulannya. Saya juga merasakan pelayanan JKN-KIS ini semakin lama semakin baik,” ujar Arfian, Kamis (28/05).

Ia mengatakan Program JKN-KIS selalu lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dirinya pun pernah menggunakan Program JKN-KIS untuk melaksanakan cek kesehatan sewaktu ia dan istrinya akan berangkat ibadah haji.

“Dulu pernah saya gunakan untuk berobat haji besar pada tahun 2017. Saya bikin kartu JKN-KIS sudah cukup lama. Mungkin 5 tahun lah hingga sekarang. Cukup bermanfaat apalagi pada saat berangkat haji dengan istri sebagai haji mandiri. Kami gunakan JKN KIS untuk cek kesehatan, terbantu sekali sih,” ujarnya.

Ia pun mengungkapkan bahwa hingga saat ini, Program JKN-KIS selalu berusaha memperbaiki sistem dalam pelayanannya. Hal tersebutlah yang membuat Arfian beserta keluarga nyaman menggunakan jaminan kesehatan dari Pemerintah ini.

“Saya tidak ingin melebihkan, walaupun sedikit repot karena waktu itu masih awal pembentukan Program JKN-KIS. Tetapi, setelah berjalan agak lama, program ini semakin baik. Pelayanan yang diberikan saat di kantor baik dan ramah-ramah,” ujarnya.

Pria yang tinggal di Taman Sari Lippo Cikarang ini pun mengatakan dirinya sangat bersyukur lantaran belum pernah menggunakan JKN KIS dalam pengobatan rawat inap. Baginya hal tersebut bukanlah sesuatu yang merugikan lantaran ia mengetahui sistem gotong royong yang di gunakan oleh Program JKN-KIS, yang mana iuran yang dibayarkan Arfian beserta keluarga dapat digunakan oleh peserta yang lebih membutuhkan disaat itu.

“Alhamdulillah sampai sekarang belum pernah menggunakan kartu JKN KIS untuk rawat inap karena saya masih diberikan kesehatan. Bersyukurlah karena jika kita tidak sakit, kita dapat membantu yang lainnya yang lebih membutuhkan disaat itu. Bergotong royonglah intinya, yang sehat membantu yang sakit, nanti kalau kita sakit juga pasti dibantu oleh peserta lainnya yang sehat,” tutupnya (HK/rr/amh).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *