oleh

Marten Ungkap Bukti Nyata Kehadiran Program JKN-KIS

“Syaratnya begitu mudah dibandingkan dengan manfaatnya yang begitu besar”

CIKARANG– Sejak dibentuknya program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sudah banyak masyarakat yang ikut bergabung dalam program jaminan kesehatan. Bahkan sebagian besarnya sudah mendapatkan manfaat akan program kesehatan ini. Seperti salah satu peserta bernama Farkhan (64) yang saat ditemui sedang didampingi oleh istrinya Marten (49) ketika sedang menjalani perawatan rawat inap di salah satu rumah sakit yang ada di Bekasi lantaran penyakit Hepatitisnya.

“Inilah bukti nyata bahwa JKN KIS melayani masyarakat sampai ke kalangan bawah tanpa diskriminasi, dengan menerapkan gotong royong semua tertolong. Saya sangat terbantu dengan adanya Program JKN-KIS sebab jika saya tidak memiliki jaminan kesehatan mungkin uang dan rumah saya sudah habis terjual untuk biaya pengobatan,” ujar Marten kepada formenews.id saat mendampingi suaminya.

Sebelumnya, Marten menyebut bahwa suaminya itu memiliki riwayat penyakit tifus. Namun, dengan pola hidup yang kurang sehat dan pola istirahat yang tidak teratur, Marten menyebut suaminya itu juga rupanya mengidap penyakit hepatitis.

“Awalnya penyakit suami saya tidak terdeteksi karena terlalu gemuk. Setelah dicek kembali ternyata suami saya terkena virus hepatitis. Sebelumnya suami saya juga pernah punya riwayat penyakit typus. Ditambah degan pola hidup suka bagadang dan makan yang sering terlambat juga,” ujarnya

Ia pun menceritakan sebelum menggunakan Program JKN-KIS dirinya sempat kesulitan ketika harus membeli obat untuk suaminya. Dengan terus mengonsumsi obat dan terus mengeluarkan biaya, ia merasa kebaratan untuk menyembuhkan penyakit suaminya itu. Namu, setelah adanya Program JKN-KIS ini, Marten menambahkan dirinya langsung mendaftarkan dirinya beserta suami menjadi peserta JKN-KIS.

“Suami saya sudah mengalami penyakit hepatitis selama 10 tahun. Awalnya saya berobat jalan saja dan diminta untuk membelikan sejumlah obat dan tidak boleh putus. Suami saya sempat jenuh karena pengobatannya. Tidak hanya itu sayapun awal sebelum bergabung menjadi peserta JKN-KIS merasa kesusahan untuk membeli obatnya setiap kali habis. Setelah ada program ini saya dan juga suami saya segera mendaftarkan diri menjadi peserta JKN-KIS agar hati jadi aman,” ujarnya.

Marten pun mengatakan bahwa pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit pun baik dan tidak mendiskriminasi dirinya sebagai peserta JKN-KIS.

“Selama saya dan suami di rumah sakit ini, saya diperlakukan baik bahkan dokter dan perawatnya ramah-ramah. Disini saya juga tidak pernah mengeluarkan biaya satu persen pun,” ujarnya.

Saat menjadi peserta JKN-KIS Marten sempat diceritakan mengenai rumitnya proses pengobatan dalam menggunakan jaminan kesehatan ini. Menurut Marten hal tersebut tidak benar. Proses yang dialaminya wajar seperti asuransi lainnya juga.

“Saya sangat terbantu sekali dengan adanya Program JKN-KIS. Saya sempat bertemu sama tetangga saya waktu di pasar katanya kartu JKN-KIS ribet sekali lah, padahal kita semuanya punya aturan. Tidak ada sesuatu yang tidak memiliki aturan di dunia ini. Syarat menggunakan kartu JKN-KIS itu begitu mudah dibandingkan dengan manfaatnya yang begitu besar. Makan saja ada syarat, kita harus menunggu dingin dulu lah baru kita makan.,” ujar wanita yang bekerja sebagai pedagang di pasar Jombro ini,” ujarnya.

Di akhir pertemuan Marten mengucapkan terima kasihnya kepada Program JKN-KIS yang telah membantunya dalam menjamin biaya pengobatan untuk kesehatan suaminya.

“Terima kasih JKN-KIS, sudah memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat. Mari kita dukung JKN-KIS untuk lebih baik lagi, dengan cara memenuhi tanggung jawab kita sebagai peserta JKN-KIS,” tutupnya (HK/rr/amh)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *