oleh

Ampok Kabupaten Bekasi Ajak Masyarakat Gabung Program JKN-KIS

CIKARANG  – Sebagai kamum milenial yang aktif di usia mudanya, Adelya Drobopolsky (23) yang merupakan Ampok Kabupaten Bekasi tahun 2013 kategori best talent selalu membawa kartu JKN-KIS digital di smarthphone nya. Dirinya mengakui begitu pentingnya memiliki jaminan kesehatan yang dapat menjamin segala kebutuhan akan kesehatan diri dan keluarganya, terutama ketika ia harus mendapatkan pengobatan lantaran kecelakaan yang menyebabkan kakinya patah.

“Dulu kejadiannya pada tahun 2019, karena suatu kecelakaan kaki aku patah. Tentunya kejadian ini ngak akan pernah aku lupakan karena sakitnya luar biasa. Alhamdulilah saat ini kondisi kaki aku semakin baik dan aku selalu menggunakan JKN KIS untuk kontrol dikemudian hari,” ujar Adel saat ditemui tim Jamkesnews, Kamis(23/04/2020).

Perempuan yang memiliki suara indah ini mengatakan sebagai salah satu peserta JKN-KIS, ia termasuk orang yang paling mendukung Program JKN KIS dan sudah merasakan manfaat luar biasa dari Program JKN KIS ini. Ia juga mengaku tak hanya sekali ia pun harus mendapatkan tindak penyembuhan operasi hingga kedua kali pada kakinya.

“Aku termasuk orang yang sering menggunakan kartu JKN-KIS, waktu bulan september aku pakai kartu JKN-KIS untuk kontrol, terus kata dokter harus dilakukan tindak operasi. Waktu itu aku dirawat di Rumah Sakit Bella.Tidak hanya operasi akupun disuruh untuk melakukan kontrol setiap minggunya, dan sekitar bulan Januari atau Februari kondisi aku udah mulai membaik, aku operasi lagi yang kedua kali pakai kartu JKN-KIS dan lagi-lagi itu juga free dan aku kontrol lagi juga free,” ujarnya.

Menurutnya, apa yang ia dengar selama ini mengenai perbedaan pelayanan terhadap pasien JKN-KIS, ia mengaku tidak pernah merasakannya sama sekali. Bahkan ia mengatakan tidak adanya diskriminasi dalam sistem antrean antara pasien pengguna JKN-KIS dengan pasien umum lainnya.

“Pokoknya gak dibeda-bedain banget, aku gak pernah di kebelakangi dipanggilnya walaupun aku pakai kartu JKN-KIS. Aku pernah denger rumor yang beredar pasien JKN-KIS biasanya ada kok yang dipanggilnya belakangan, tapi yang aku rasain gak begitu, jadi ya kita dipanggilnya sesuai dengan kapan kita daftar dan kapan kita ngantri gitu,” ujar salah satu Ampok Kabupaten Bekasi.

Ia pun sering mendengarkan pengalaman pasien lain yang ia temui saat melakukan pengobatan di Rumah Sakit Bella mengenai pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit terhadap pasien pengguna Program JKN-KIS.

“Karena aku berobat disitu sudah sejak 2019 sampai 2020. Pasien lain banyak banget yang cerita kalau dokternya beneran baik-baik banget. Alhamdulillah akupun dapet pelayanan yang super baik, sampai gratis, sedangkan operasi kan bayarnya sangat mahal, kalau pakai uang sendiri itu mahal banget,” ujarnya

Di akhir pertemuan, ia pun berpesan kepada seluruh maysrakat indonesia yang belum bergabung menjadi salah satu peserta JKN-KIS untuk tidak gengsi bergabung dan menggunakan Program ini. Menurutnya Program JKN-KIS merupakan program gotong royong yang dapat mensejahterakan kesehatan warga Indonesia.(HK/rr/amh).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *