oleh

Sholeh : Program JKN-KIS Bantu Keluarga Kami

CIKARANG  – Di pagi hari yang sedikit mendung ini tampak seorang lelaki paruh baya sedang menunggu antrean untuk dilayani di loket BPJS Kesehatan Cabang Cikarang. Dia adalah Moh Arbain Sholeh (33), warga Cikarang Timur yang merupakan seorang wiraswata. Di tengah kesibukannya sehari-hari ia menyempatkan diri datang kekantor BPJS Kesehatan Cabang Cikarang untuk melakukan pendaftaran anaknya yang baru lahir.

“Saya sudah terdaftar menjadi peserta JKN – KIS dari segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 3, kini saya ingin mendaftarkan anak kedua saya menjadi peserta JKN-KIS. Anak saya baru lahir bulan lalu,” katanya mengawali pembicaraan dengan tim Jamkesnews yang menghampirinya.

Menurut Sholeh, dalam kondisi pandemi covid-19 yang masih belum menentu, menjadi tantangan tersendiri bagi seorang kepala keluarga. Namun hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk mendaftarkan anaknya yang baru lahir menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Ia ingin memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh anggota keluarganya.

“Bagi saya ditengah pandemi covid-19 ini memang terasa berat, penghasilan yang saya dapatkan menurun perbulannya. Tapi ya jaminan kesehatan untuk keluarga tetap nomor satu bagi saya. Terlebih pada saat ini sakit tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Keluarga saya adalah segalanya bagi saya,” ujarnya.

Sebelum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, Sholeh mengatakan sedikit ragu dengan Program JKN-KIS. Namun setelah terdaftar sebagai peserta, Sholeh mengakui manfaat yang luar biasa dari Program JKN-KIS ini. Pria paruh baya ini mengakui bahwa ia sangat terbantu sekali dengan menjadi peserta JKN-KIS, ia tidak bingung untuk mencari biaya tambahan ketika keluarganya sakit. Penghasilan yang ia dapatkan tiap bulannya dapat mencukupi kebutuhan keluarganya dan untuk membayar iuran JKN-KIS.

“Saya dulu belum paham banget manfaat Program JKN KIS ini, namun setelah terdaftar sebagai peserta saya merasa rugi kenapa tidak dari dulu mendaftar sebagai peserta. Dulu jika sakit harus berobat sedikit-sedikit keluar uang, sekarang kalo sakit sudah tidak pusing lagi untuk biaya pengobatannya. Penghasilan saya dapat tiap bulannya dapat mencukupi kebutuhan keluarga saya selebihnya untuk bayar iuran JKN-KIS, saya merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN-KIS dari pemerintah ini,” ungkap pria 2 anak tersebut.

Di akhir perbincangan, Sholeh menceritakan pengalamannya memakai kartu kepesertaan JKN-KISnya ketika anak keduanya lahir. Ia tidak dipungut biaya sedikitpun di rumah sakit tempat istrinya melahirkan. Istri dan anaknya mendapatkan pelayanan yang baik dari rumah sakit saat itu dan tidak ada perbedaan dengan pasien umum.

“Bulan lalu baru memakai JKN – KIS waktu istri mau melahirkan. Saya sudah takut apabila harus mengeluarkan biaya di rumah sakit. Tetapi alhamdulillahistri saya dilayani dengan baik dan tidak keluar biaya sedikitpun dari awal masuk sampai keluar dari rumah sakit. Tidak ada perbedaan antara istri saya dengan pasien umum,” tutupnya.(HK/an/adv)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *